Kepada Penduduk Bumi NAMAKU PITTACUS LORE. AKU ADALAH TETUA Loric dari Planet Lorien, yang jauhnya lima juta kilometer dari Bumi. Aku sudah ratusan kali berkunjung ke Bumi, dan aku berada di sini sekarang. Aku adalah salah satu dari sepuluh Tetua Planet Lorien. Bangsa kami terlahir dengan kekuatan yang disebut Pusaka: kemampuan untuk tak terlihat, kemampuan mengendalikan elemen, tahan panas dan dingin, berkomunikasi dengan binatang, dan banyak lagi. Sebagian besar bangsa Loric terlahir dengan satu Pusaka Utama, dan juga menguasai beberapa Pusaka minor lainnya. Sedangkan para Tetua menguasai semua pusaka yang ada. Legenda-legenda kalian tentang orang-orang dengan kekuatan luar biasa sebenarnya bukanlah mitos. Orang-orang dalam legenda yang kalian turunkan dari generasi ke generasi itu sebenarnya berasal dari bangsa Loric. Bumi adalah planet yang mirip dengan Lorien sebelum planet kami itu hancur. Kami menemukan Bumi secara tak sengaja, saat salah satu pesawat angkasa kami yang menuju ke sebuah sistem tata surya lain mengalami kegagalan mesin. Pesawat itu terombang- ambing di antariksa dan akhirnya terdampar di sistem tata surya kalian. Pesawat kami sedang mengorbit di Mars sambil diperbaiki, saat warna biru laut Bumi menarik kami. Kami mengirim pesawat pengintai ke Bumi dan menemukan lingkungan yang hijau, indah, dan damai. Dan yang paling luar biasa, kami melihat kalian, manusia, yang sangat mirip dengan bangsa Loric, tetapi jauh lebih muda. Manusia saat itu hidup bersuku-suku di gua, dataran terbuka, tepi sungai, dan pantai. Dan kami memutuskan untuk membantu. Kamilah yang mengenalkan bahasa. Mengajarkan dasar-dasar bertani, memberi alat-alat sederhana, dan keahlian mengolah logam. Kamilah yang mengajari kalian cara membangun perahu, berlayar, dan menggunakan bintang sebagai pemandu arah. Dan kalian pun mulai menyebar ke seluruh penjuru Bumi. Masyarakat pun terbangun. Kami secara reguler berkunjung ke masyarakat-masyarakat baru manusia, membantu membangun piramid, kuil, candi. Kami selalu mengawasi dari kejauhan, dan sering kali mengirimkan orang-orang Loric untuk tinggal di antara kalian tanpa kalian sadari. Saat kerajaan Yunani Kuno berkembang, kami melihat adanya potensi yang luar biasa. Yunani terletak di pertemuan antara benua-benua besar, Asia, Afrika, dan Eropa. Yunani berhasil mengembangkan bahasa dan aksara, membentuk armada, dan membangun dasar-dasar pemerintahan. Namun sayangnya, kerajaan Yunani terus-menerus terlibat peperangan. Tujuh Tetua kami, termasuk aku, pergi ke Yunani dan mengenalkan cara berpikir yang lebih maju untuk menghentikan peperangan. Kami kemudian dikenal sebagai Tujuh Orang Bijak dari Yunani dan menjadi bagian dari sejarah. Peranku di Yunani adalah sebagai pemimpin militer. Aku pertama kali muncul di Kota Mytilene dan kemudian dikenal sebagai Pittacus dari Mytilene. Aku membawa kemenangan atas pasukan Athena, dengan menantang duel Jenderal Athena. Pemenang dan pasukannya akan dianggap memenangi pertempuran sehingga banjir darah bisa terhindarkan. Aku memenggal kepalanya dengan pedangku. Kadang demi kedamaian, kau perlu melakukan tindak kekerasan asalkan bisa menyelamatkan nyawa banyak orang. Setelah Yunani berkembang, kami pergi. Kami, para Tetua, memutuskan bahwa manusia perlu menjalani hidup mereka sendiri. Agar mereka belajar mengambil keputusan, tanpa pengaruh kami, dan menentukan takdir mereka sendiri. Masyarakat yang kami bangun hancur. Kuil dan monumen-monumen lain runtuh. Perang dan kekerasan bagaikan candu bagi pemerintahan manusia, dan sistem politik di Bumi sepertinya didasarkan pada penaklukan. Bumi―planet yang dulu murni―menjadi tercemar, tereksploitasi, dan mulai membusuk. Sesekali, salah satu dari kami datang dan mencoba dengan cara-cara tersamar untuk membantu manusia, baik dengan seni, teknologi, ataupun filosofi. Leonardo Da Vinci adalah salah satu dari kami. Juga Mozart, Joan of Arc, Thomas Edison, Winston Churchill, Picasso, Ghandi, dan Einstein. Aku berada di sini sekarang karena planet kami telah dihancurkan. Seluruh populasi kami tewas dibantai ras Mogadorian, kecuali sembilan anak dan sembilan penjaga mereka. Sembilan anak ini lari ke Bumi, untuk bersembunyi, tumbuh, dan mengembangkan Pusaka mereka, agar suatu hari nanti mereka bisa membalas atas kekalahan Lorien. Penampilan mereka tak jauh beda dengan anak manusia, dan penjaga mereka tahu bagaimana melatih dan melindungi mereka. Namun, ras Mogadorian mengejar hingga ke Bumi. Mereka memburu sembilan anak itu dan berhasil membunuh tiga di antaranya. Enam anak yang tersisa kini berusaha melawan. Seperti yang kukatakan, kami bukan manusia. Kami mampu melakukan hal-hal luar biasa. Bersatu, keenam anak itu bisa mengalahkan pasukan perang mana pun di Bumi ini. Akan tetapi, kaum Mogadorian juga bukanlah manusia. Mereka kejam, haus darah, dan tanpa ampun. Mengalahkan mereka tak akan mudah. Perang kami telah menyebar ke planet kalian. Semua akan ditentukan di sini, di Bumi. Akan ada pembantaian besar-besaran. Meski kami berusaha sekuatnya untuk melindungi manusia, korban pasti berjatuhan. Dan aku minta maaf karenanya. Aku tak akan bercerita tentang hidupku di Bumi. Aku juga tak akan mengisahkan bagaimana aku bisa sampai di sini, atau di manakah aku saat Lorien dihancurkan. Aku mengisahkan cerita tentang Lorien, Sembilan Penerus Pusaka, dan perang kami dengan Mogadorian, sehingga kalian tahu apa yang terjadi. Agar kalian bisa ikut mencegah kehancuran Bumi. Aku akan berusaha menemukan dan menyatukan enam anak yang tersisa. Mereka saat ini mungkin sedang berjalan melewatimu, duduk di dekatmu, atau mengawasimu saat kau membaca ini. Mereka mungkin di kotamu. Di sekolah anak-anakmu. Mereka terus berlatih, menunggu hari ketika mereka akan saling bertemu, dan aku. Saat itu kami akan maju ke pertempuran terakhir bersama-sama. Kami menang, kami akan terselamatkan dan kalian juga terselamatkan. Kami kalah, dan semua akan musnah. TTD Pittacus Lore